Salvasaun Nasional adalah salah satu organisasi yang sangat getol memprotes PilPres (Pemilu Presiden) TL periode 2007-2012. Angela Freitas selaku presiden organisasi ini sangat kecewa dengan ketidakmampuan dan lemahnya kinerja kerja pemerintah Timor Leste dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam negeri selama ini. Pemerintah Timor Leste tidak mampu (uncapability) menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi di dalam negeri. Akibatnya, ribuan rakyat terpaksa hidup menderita di bawah tenda pengungsian. Protes ini dilaksanakan lewat konvoi damai keliling kota Dili, Rabu 5 April 2007 . Freitas tidak setuju “adanya pelaksanaan pemilu” dan tidak mau mengikuti pemilihan presiden tahun ini. Sikap ini diungkapkannya secara transparan lewat media ini sabtu, 7 April 2007 di kediamannya di Lesidere
Ketika dikonfirmasi oleh media ini di tempat kediamannya perihal jumlah anggota organisasi yang tidak mengikuti Pilpres ( Pemilihan Presiden ), Freitas menegaskan “saya dan dan ribuan anggota masyarakat lainnya tidak akan ikut dalam pemilihan presiden kali ini”. Saya sangat tidak setuju dengan pemilu tahun ini sebab begitu banyak persoalan yang terjadi dalam negeri yang sulit sekali diselesaikan oleh pemerintahan Fretilin dan situasi keamanan dalam negeri sangat tidak terjamin. Banyak orang merasa terancam, sebab semua partai dan semua kandidat presiden mau menjadi presiden. Massa dari setiap kandidat presiden saling mengejek satu terhadap yang lain menimbulkan suhu politik semakin panas. Kami tidak mau mengikuti pemilu karena takut mati sebab ancaman dari berbagai massa yang fanatik dengan calon presidennya semakin tinggi. Dan kalau ada masyarakat yang meninggal saat Pilpres, siapa yang bertanggungjawab”tegasnya. Untuk itu, kami memilih untuk tidak memilih.
Selain itu dia juga memprotes kepada UNO yang kurang tanggap dan peke terhadap konflik dalam negeri. Ribuan pasukan internasional yang menjaga keamanan di TL justru tetap tidak aman. Dalam aksi itu, Freitas memprotes keras terhadap kinerja kerja pasukan internasional yang menangani keamanan di Timor Leste, yang dianggapnya belum bekerja maksimal. Buktinya, masih ada kerusuhan diberbagai tempat di kota Dili yang telah menimbulkan korban. Pada saat kampanye Capres banyak simpatisan Capres yang menjadi korban luka-luka bahkan meninggal. Ini salah satu bukti riil betapa rapuhnya keamanan di Timor Leste. “Dan tuntutan saya kembali kepada tugas UNO”, tegasnya. Pada pihak lain Fraitas mengharapkan agar pasukan UNPOL dan Pasukan Internasional yang bertugas di Timor Leste diharapkan agar tetap melaksanakan misinya sebagaimana harapan utama UN.■ (Sergio).
Thursday, April 5, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment